Berat Badan Chris John Capai 58,5 Kg

Sabtu, 10 Juli 2010

Berat Badan Chris John Capai 58,5 Kg
Semarang (ANTARA News) - Berat badan pemegang gelar Super Champions kelas bulu WBA, Chris John, mencapai 58,5 kilogram menjelang pertarungan melawan penantangnya, Fernando David Saucedo, di Jakarta, 26 Juli 2010.

"Berat badan itu memang sesuai dengan program kita," kata Chris John ketika dihubungi dari Semarang, Sabtu.

Ketika ditanya dengan berat seperti itu berarti ada kelebihan 1,4 kilogram mengingat berat ideal di kelas bulu 57,1 kilogram, dia mengatakan, itu memang sudah sesuai dengan program latihan.

"Itu memang sudah kita atur supaya tidak cepat turun berat badannya dan ini memang termasuk program kita," kata petinju yang memiliki rekor bertarung 43 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri.

Pertarungan Chris John melawan El Vasco (panggilan Fernando David Saucedo) masih kurang setengah bulan lebih dan pada saatnya sudah masuk ke berat ideal di kelas bulu.

Ketika ditanya soal penandatangan kontrak pertarungan, suami mantan atlet wushu Jawa Tengah, Anna Maria Megawati tersebut, mengatakan, sudah dilakukan.

Menurut petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tersebut, semuanya sudah beres dan dirinya tinggal menjalani latihan untuk persiapan pertarungan mendatang.

Pertarungan Chris John melawan El Vasco rencana sebelumnya digelar di Bali, 22 Mei 2010, tetapi akhirnya mundur karena Chris John mengalami cedera saat menjalani latihan dengan "sparring partner" Williem Kickett di Bali.

Akibatnya, pertarungan diundur hingga 26 Juli 2010 dan tempat pertarungan sendiri dipindahkan dari Bali ke Jakarta, yang berakibat mundurnya Zaenal Thayeb sebagai promotor pertarungan tersebut.

Pertarungan melawan El Vasco mendatang merupakan ke-13 kali bagi Chris John untuk mempertahankan gelarnya sejak merebutnya dari tangan petinju Kolombia, Oscar Leon di Bali 2003.

Genjot Investasi, Apkasi Gelar Kabupaten Expo

Jumat, 09 Juli 2010

Jum'at, 9 Juli 2010 - 13:53 wib
Ilustrasi. Foto: Heru Haryono-Okezone.com

Jakarta - Lesunya iklim investasi di daerah karena kurangnya informasi dan data akurat mengenai potensi yang dimiliki daerah.

"Selama ini informasi yang diperoleh investor justru negatif tentang rumitnya perijinan usaha di daerah yang berakibat ekonomi biaya tinggi. Ini kendala yang harus kita atasi," kata Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Sujono dalam Kabupaten Expo di JCC, Jakarta, Jumat (9/7/2010).

Apkasi, lanjutnya berjanji akan memperbaiki sejumlah regulasi yang menghambat investasi di daerah. "Pembenahan regulasi telah dansedang dibenahi terutama regulasi yang menghambat investasi," ujarnya.

Selain itu, Sujono yang juga bupati Pacitan ini menjelaskan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di daerah, pihaknya untuk ketujuh kalinya menggelar Kabupaten Expo 2010 yang diikuti 96 kabupaten di Indonesia.

"Ini upaya kita untuk merangsang perdagangan dan investasi di daerah. Kita berharap atase perdagangan masing-masing negara dapat menyampaikan informasi investasi ini ke negara-negaranya," harapnya.

Dalam ajang Kabupaten Expo ini, menurut Sujono juga dilakukan business meeting antara pihak pemerintah kabupaten dengan calon investor dan buyer dari dalam dan luar negeri.
(Iman Rosidi/Trijaya/wdi)

Ronald wilson Reage

Kamis, 08 Juli 2010

Ronald Wilson Reagan
Ronald Reagan

Masa jabatan
20 Januari 198120 Januari 1989
Wakil Presiden George H. W. Bush
Pendahulu Jimmy Carter
Pengganti George H. W. Bush

Masa jabatan
3 Januari 19677 Januari 1975
Pendahulu Edmund G. "Pat" Brown, Sr.
Pengganti Edmund G. "Jerry" Brown, Jr.

Lahir 6 Februari 1911
Tampico, Illinois
Meninggal 5 Juni 2004 (umur 93)
Bel-Air, California
Kebangsaan Amerika
Partai politik Republik
Suami/Istri (1) Jane Wyman (menikah 1940, cerai 1948)
(2) Nancy Davis Reagan (menikah 1952-2004: kematian suaminya)
Anak Maureen Reagan
Christine Reagan
Michael Reagan (adopted)
Patti Reagan
Ron Reagan
Almamater Eureka College
Pekerjaan Aktor
Agama Presbiterian
Tanda tangan Ronald Reagan's signature

Ronald Wilson Reagan (lahir di Tampico, Illinois, 6 Februari 1911 – meninggal di Bel-Air, Los Angeles, California, 5 Juni 2004 pada umur 93 tahun) ialah Presiden ke-40 Amerika Serikat (19811989) dan Gubernur ke-33 California (1967–1975). Reagan juga merupakan aktor film sebelum memasuki politik. Ia hidup lebih panjang daripada Presiden yang lainnya (93 tahun, 119 hari) dan merupakan Presiden terpilih tertua (69 tahun, 349 hari saat mengambil kekuasaan).

Kehidupan dan Karir Awal

Reagan mengikuti Eureka College di Eureka, Illinois, lulus pada 1932. Ayahnya seorang pemabuk. Reagan mengembangkan bakat awal untuk mendongeng dan sandiwara. Ia penyiar radio permainan Chicago Cubs, hanya mengambil garis bentuk sederhana permainan dari telegraf dan mengandalkan bakat imajinasi dan mendongengnya untuk menyempurnakan permainan. Sekali pada tahun1934, kawatnya putus. Namun dengan lancar Reagan memperbaiki seadanya ( dimana pemukul kedua tim memperoleh kemampuan luar biasa untuk mengeluarkan lemparan ) sampai kawatnya diperbaiki.

Karir Film

Reagan mendapat karier sukses di Hollywood sebagai peran penting kedua, sebab wajah dan tubuhnya gagah seperti suaranya. Pada 1940 ia memainkan peran George "The Gipper" Gipp dalam film Knute Rockne All American, dari yang ia mendapatkan nama panggilan Gipper, yang dipakainya di masa istirahat hidupnya. Reagan sendiri menganggap bahwa pekerjaan akting terbaiknya ialah dalam Kings Row (1942). Film terkemuka Reagan lainnya termasuk Hellcats of the Navy dan Bedtime for Bonzo. Ia termasuk dalam Hollywood Walk of Fame di 6374 Hollywood Boulevard.

Dinas Militer

Reagan diangkat sebagai perwira kavaleri cadangan dalam ketentaraan AS pada tahun 1935. Setelah peristiwa Pearl Harbor ia diaktifkan dan ditugasi pada Unit Perfilman pertama dalam Korps AU, yang mengadakan pelatihan dan pendidikan film. Ia tetap di Hollywood selama masa perang.

Karir Televisi

Karena peran film Reagan menjadi lebih sedikit di akhir 1950-an, ia pindah ke pertelevisian sebagai host dan pelaku untuk General Electric Theater. Pekerjaan akting tetap terakhirnya ialah sebagai host di Death Valley Days.

Karir Politik Awal

Ronald Reagan memulai kehidupan politiknya sebagai anggota liberal Demokrat, mendukung Franklin Delano Roosevelt dan New Deal-nya. Secara bertahap ia menjadi konservatif sosial yang setia. Ia memulai karier politik selama masa jabatannya sebagai pemimpin Screen Actors Guild (SAG), bersekutu dengan Senator Joseph Raymond McCarthy dan bersaksi di depan Komite DPR bidang Un-American Activities untuk "membongkar pengaruh komunis di Hollywood". Konon, ia menyerahkan nama beberapa mitra pekerja prokomunis kepada FBI. Pekerjaannya saat itu, antara lain, mengucapkan pidato antikomunis di siaran radio dan pidato keliling, lebih lanjut mempertinggi gambaran politiknya dalam iklim anti-Soviet di AS pada 1950an. Dalam pemilihan 1964, Reagan merupakan pendukung berat Republikan konservatif Barry Goldwater.

Pada 1966, ia terpilih sebagai Gubernur ke-33 California. Reagan mencoba meraih nominasi kepresidenan Republican pada 1968, dan kembali pada 1976 untuk menantang calon yang berkuasa saat itu, Gerald Ford namun kalah di Konvensi Partai Republik. Ia sukses meraih nominasi Republican pada 1980. Kampanye itu ditandai dengan krisis sandera Iran. Pers luar negeri menuduh bahwa pendukung Reagan telah membuat kesepakatan rahasia agar " sandera tetap ditahan " sampai setelah pemilihan. Kebanyakan analis percaya ketidakmampuan Presiden Jimmy Carter memecahkan krisis sandera memainkan peran besar dalam kemenangan Reagan. Reagan terus dipilih sebagai Presiden tahun itu dan diangkat kembali dengan kelebihan suara mutlak pada tahun 1984.

Kepresidenan

Kabinet Ronald Reagan 1981

Pada tanggal 30 Maret 1981, hanya 69 hari setelah awal masa jabatannya, ketika meninggalkan Hotel Washington Hilton di Washington, DC Presiden Reagan, Juru bicara Gedung Putih James Brady, agen Dinas Rahasia dan polisi District of Columbia ditembak seorang pengkhayal John Hinckley, Jr. Segera sebelum pembedahan untuk mengeluarkan peluru dari dadanya (yang sedikit saja luput dari jantungnya), Reagan berkata kepada dokter bedahnya, "Saya berharap Anda semua orang Republican," dan kepada istrinya Nancy dengan bercanda ia berkomentar, "Sayang, saya lupa untuk menghindar."

Sebagai politikus dan presiden, ia melukiskan dirinya sebagai:

  • Antikomunis
  • Setuju pemotongan pajak
  • Setuju pemerintahan non-militer
  • Pendukung usaha bisnis, besar dan kecil
  • Pendukung kebebasan individu
  • Keras terhadap kejahatan

Ia dikenal juga karena:

  • Peningkatan anggaran militer
  • Menyebarkan peluru kendali Pershing II di Jerman sebagai tanggapan atas pangkalan peluru SS-20 milik Uni Soviet di dekat Eropa
  • Mendorong penyebaran sistem rudal penjaga perdamaian
  • Perundingan persetujuan pengurangan senjata nuklir
  • Mengusulkan Prakarsa Pertahanan Strategi ( Strategic Defense Initiative)
  • Mempersenjatai dan melatih kelompok antikomunis seperti Contra dan Mujahidin
  • Menjual senjata kepada sekutu asing seperti Taiwan, Israel, Arab Saudi, dan yang terkenal, Irak
  • Menurunkan pajak secara signifikan, memutar tren sejarah terhadap pajak yang lebih tinggi
  • Meningkatkan defisit federal
  • Secara besar-besaran meningkatkan " perang melawan narkotika "
  • Mengakhiri inflasi tinggi yang menghancurkan ekonomi di masa pendahulunya Jimmy Carter dan Gerald Ford.
  • Membantu ‘memenangkan’ Perang Dingin
  • Menyetujui pemecatan beberapa pengawas lalu lintas udara saat mereka mogok secara ilegal di musim panas 1981

Reaganomics

Masa jabatan pertama Presiden Reagan berfokus pada penyegaran stagnasi kondisi ekonomi, inflasi dan pengangguran. Kebijakan Reagan terkenal sebagai "Reaganomics", julukan yang digunakan pendukung dan pencelanya. Pemotongan pajak juga bergabung dengan pengeluaran militer yang besar sebagai akibat yang amat tinggi dan pertambahan dramatis dalam hutang nasional. Hutang bertambah dengan sekitar 200% (3 kali lipat) antara saat Reagan menjabat dan saat penggantinya George H. W. Bush, menduduki jabatan.

Di sisi lain, pengeluaran ini enteng menutupi kerugian dengan pendapatan pajak yang ditambah, dan beberapa pendukung Reagan menghubungkannya pada penggunaan berhasil kebijakan pajak ekonomi pihak perbekalan. Kritikus Presiden Reagan mengemukakan bahwa walau pernyataannya menganjurkan pemerintahan intrusif yang kecil, pengeluaran federal dan birokrasi bertambah selama pemerintahannya. Tak mengherankan, ada ketaksetujuan atas berapa banyak kebijakan Reagan yang ikut andil pada resesi hebat yang terjadi di tahun 1982.

Uni Soviet dan Perang Dingin

Seperti banyak politisi Amerika yang sukses, Reagan merasa perlu memiliki panggung yang besar. Ucapan pidatonya yang kalem dan bahasa yang kuat membuatnya digelari "Komunikator Besar." Pada tanggal 8 Maret 1983, ia menyebut Uni Soviet sebagai "Kekaisaran Setan" ( Empire of Evil ) dan kemudian ssat berpidato di depan Tembok Berlin ia menantang pemimpin Uni Soviet Mikhail Sergeyevich Gorbachev untuk "merobohkan tembok itu". Beberapa sejarawan percaya bahwa seluruh ciri itu tidak akan berarti tanpa kegairahannya yang dicurahkan untuk Amerika dan kepercayaan pribadi yang kuat.

Sementara itu banyak pendukung Reagan memujinya yang dianggap berhasil memenangkan Perang Dingin. Para pakar menghubungkan jatuhnya komunisme pada 1989 di Eropa Timur dan Uni Soviet dengan saat memuncaknya krisis ekonomi Uni Soviet dan kegagalan perbaikan ekonomi dan politik yang digagas Presiden Mikhail Gorbachev. Kebijakan Reagan termasuk dorongan kuat pada militer AS dan doktrin "perdamaian melalui kekuatan." Salah satu usulan yang lebih kontroversial ialah Inisiatif Pertahanan Strategis (SDI), sistem rudal pertahanan yang diharapkannya akan membuat AS tak terkalahkan dalam serangan nuklir oleh Uni Soviet. SDI dijuluki "Perang Bintang" oleh lawan-lawannya - yang berarti tak praktis atau fantastis - dan Reagan dijuluki "Ronnie Raygun" oleh sejumlah pelawak.

Kritik pada SDI menyatakan bahwa tujuan teknologi tak tercapai dalam praktik, dan bahwa percobaan SDI mungkin menambah buruk perlombaan senjata, seperti bertambahnya ketidakstabilan krisis di masa depan. Kritik lain memandang, anggaran belanja istimewa yang dilibatkan dalam program SDI yang ternyata berlipat, sebagai pekerjaan militer-industri tak bermanfaat.

Para pendukung menyebut SDI sebagi "paku peti mati " perlombaan senjata dengan Uni Soviet melalui penerapan strategi teknologi. Mereka memandang SDI sebagai tes untuk menyakinkan Uni Soviet bahwa gudang senjata peluru nuklir mereka akan menjadi usang dan menyusahkan Uni Soviet dengan penambahan pengeluaran untuk teknologi baru untuk mencapai penghindaran nuklir.

Reagan memiliki hubungan dekat dengan banyak pemimpin politik konservatif lainnya di seluruh dunia, seperti Margaret Thatcher dari Britania Raya, dan Brian Mulroney dari Kanada. Reagan memiliki harapan besar untuk membangun hubungan pribadi dengan para kepala negara lainnya, sering mengunjungi mereka ke peternakannya atau Camp David.

Sebagai bagian kebijakan yang menjadi dikenal sebagai Doktrin Reagan, AS juga ambil bagian dalam usaha kaum garis keras melawan pengaruh komunis di Amerika Latin, yang sering melibatkan pendukung diktator militer antikomunis yang terkenal karena rendahnya catatan HAM. Ini telah tuduhan bahwa Reagan sedang melakukan perang gerilya rahasia dan ilegal. Pada 1983 Reagan memerintahkan serangan militer resmi ke negara kecil Grenada setelah mengalami kudeta komunis. Menjelang akhir masa pemerintahannya, Reagan juga membantu dalam mendukung peralihan demokrasi Amerika Latin, memberikan bantuan paket asing yang banyak pada negara yang mengadakan pemilihan bebas.

Skandal Iran Contra

Selama pemerintahannya, ada skandal dan penyelidikan besar dalam perang di Iran dan Nikaragua yang dikenal sebagai Peristiwa Kontra Iran. Dua anggota penasihat keamanan nasional, John Poindexter dan Kolonel Oliver North, telah merencanakan untuk menjual senjata kepada pemerintahan Iran dan hasil keuntungannya diberikan kepada gerilyawan antikomunis Contras di Nikaragua. Kedua hal itu berlawanan dengan peraturan Kongres. Reagan mengakui ketidaktahuan atas rencana itu, namun mengaku bahwa ia telah mendukung penjualan senjata yang pertama ke Iran, atas dasar penjualan seperti itu akan menolong terjaminnya pembebasan orang-orang Amerika yang sedang disandera kelompok Islam sokongan Iran, Hezbollah di Lebanon.

Tindakan cepat Reagan untuk menunjuk penyelidik independen dan kerja sama dengan pengacara, mencegah skandal Kontra-Iran dari ancaman impeachment. Presiden Reagan dinyatakan bersalah hanya dalam pengawasan lemahnya dari stafnya sendiri yang mengakibatkan ketidaktahuannya dalam penjualan senjata. Meski dianggap jujur sendiri oleh orang-orang Amerika, Presiden Reagan dalam masa jabatannya menjumpai beberapa skandal penyuapan, korupsi, yang menyangkut pembantu dan bawahan Reagan sehingga mengakibatkan lebih dari 130 pejabat dalam pemerintahan Reagan dihukum atau dipaksa meninggalkan kedudukan mereka untuk menghindari pengadilan. Skandal-skandal yang merusak nama baik Reagan membuat anggota Congress Patricia Schroeder menjulukinya "Presiden Teflon".

"Perang Melawan Narkotika"

Kebijakan Reagan dalam "Perang Melawan Narkotika" meningkatkan jumlah tahanan dan dana kesehatan bagi orang-orang kecanduan. Ini mengakibatkan perkembangan dramatis dalam jumlah tahanan AS. Kritikus menuduh bahwa kebijakan itu berefek sedikit untuk benar-benar mengurangi keberadaan narkotika ataupun kejahatan di jalan dan juga mengakibatkan beban keuangan tinggi dan korban manusia untuk masyarakat Amerika. Walau begitu, hal ini merupakan bagian penting kebijakan Reagan yang keras terhadap kejahatan. Karena kebijakan ini dan berbagai pemotongan dalam pengeluaran untuk program sosial selama masa kepresidenannya, Reagan dianggap sejumlah kritikus biasa saja untuk pengeluaran biaya bagi warga miskin dan minoritas.

Serbaneka

Pada 5 Agustus 1981, Reagan mendukung pemecatan 11.359 pengawas lalu lintas udara yang sedang mogok yang mengabaikan perintahnya agar kembali bekerja. Ironisnya, PATCO, serikat pekerja pengawas Lalu Lintas Udara, merupakan salah satu dari sedikit serikat yang telah mendukung Reagan dalam pemilihan 9 bulan sebelumnya.

Di musim semi 1983, Reagan mengirim para anggota Marinir ke Lebanon. Menyusul beberapa pengeboman kecil, satu pemboman truk dalam barak mereka membunuh 241 anggota Marinir. Dua hari kemudian Reagan menyerang negara Grenada di Karibia. Tiga bulan kemudian, Reagan menarik mundur anggota Marinir dari Lebanon.

Pada 13 Juli 1985, Reagan mengadakan pembedahan untuk mengeluarkan kanker polip dari usus besarnya. Pada 5 Januari 1987, Reagan mengalami pembedahan prostat yang menyebabkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai kesehatannya.

Reagan secara luas dikritik pada 1985 karena peristiwa yang berkaitan pada kunjungan resmi ke Jerman Barat. Pada 11 April, Gedung Putih mengumumkan bahwa Reagan akan mengunjungi pemakaman militer Bitburg, meletakkan bunga dalam menghormati tentara Jerman yang tewas dalam kedua PD. Ini menjadi kontroversial dan menjadi perhatian umum karena sejumlah kecil tempat pemakaman ( dilaporkan sekitar 49 atau 56 buah ) menjadi tempat pemakaman mayat tentara yang telah berdinas dalam unit Waffen-SS. Walau protes dari berbagai pihak, yang paling menonjol dari pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Elie Wiesel, Reagan meneruskan kunjungan ke tempat itu yang diharapkan akan mengembangkan rekonsiliasi antara mantan musuh.

Peninggalan dan Pensiun dari Kehidupan Umum

Reagan disebut sebagai pendiri Partai Republican modern. Pendefinisiannya kembali mengenai konservatisme fiskal sebagaimana yang sedang difokuskan pada pemotongan pajak tanpa hal berarti pada anggaran belanja yang diseimbangkan ("Reaganomics"); sikap oposisinya pada perpajakan progresif, perlindungan dan peraturan lingkungan yang lebih besar, dan aborsi; pentingnya moral mayoritas dari pendukungnya dalam koalisi pemerintahannya; dan memantapkan dukungannya pada sistem pertahanan rudal nuklir.

Pada 1992, empat tahun setelah berhenti menjabat, Reagan didiagnosis menderita penyakit Alzheimer. Tahun demi tahun berjalan, secara lambat penyakit itu mulai menggerogoti otak dan tubuh mantan presiden ini. Ia memberitahu khayalak mengenai keadaannya sendiri pada 5 November 1994 lewat surat yang ditulisnya yang mengatakan ia menderita penyakit Alzheimer. Dan ia tak bisa bercakap secara lancar. Pada tahun 2001, ia terjatuh dan mencederai bagian pinggulnya yang membuatnya tak dapat bergerak.

Pada 6 Februari 1998, Bandara Nasional Washington di Washington, DC dinamai-ulang sebagai Bandara Nasional Ronald Reagan Washington. Juga, kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76) diberi nama ulang pada 4 Maret 2001, membuatnya salah satu dari sangat sedikitnya kapal AL AS yang dinamai-ulang dengn nama orang hidup.

Pada November 2003, Reagan dan keluarganya merupakan tokoh miniseri TV yang kontroversial, The Reagans. Sebagai jawaban atas doku-drama yang tak mengenakkan, sejumlah anggota Kongres Republikan mengajukan RUU Uang Logam Ronald Reagan " (HR 3633), peraturan yang akan menggantikan potret Franklin Delano Roosevelt dalam uang logam AS dengan gambar Reagan. Rancangan UU ini tak memiliki pendukung yang tersebar luas dan muncul mosi tak percaya untuk itu. Pada tahun 2004, Reagan berusia 93, menjadikannya mantan presiden tertua dalam sejarah Amerika.

Kematian

Reagan meninggal di rumahnya di Bel Air, Los Angeles pada 5 Juni 2004 pada pukul 13:09 waktu setempat. Ia meninggal karena pneumonia, dengan didampingi oleh istrinya Nancy dan anak-anaknya Patti dan Ron. Ia juga meninggalkan anaknya Michael, dari pernikahan pertamanya dengan Wyman; sementara Maureen telah meninggal pada 2001.

Reagan dimakamkan dengan upacara kenegaraan negara penuh pada 9 Juni, yang pertama sejak Lyndon Johnson. Dengan kehadiran 4.000 orang, kebaktian dilakukan di Katedral Nasional pada 11 Juni dengan pidato oleh George W. Bush, George H. W. Bush, Margaret Thatcher dan Brian Mulroney. Sejumlah pemimpin nasional di masa lalu dan saat itu menghadiri kebaktian, termasuk Mikhail Gorbachev. Ia dimakamkan pada malam itu saat terbenamnya matahari dalam upacara yang dihadiri oleh 600 orang, di Perpustakaan Kepresidenan Ronald Reagan di Simi Valley, dengan dihadiri 3 anaknya yang masih hidup.

Nancy Reagan meletakkan bendera pada peti jenazah Reagan yang dihiasi. Reagan memegang rekor sebagai presiden paling tua dalam sejarah Amerika. Usia John Adams 90 tahun dan 247 hari, yang dilampaui Reagan pada 11 Oktober 2001.

Pengangkatan Mahkamah Agung

Didahului oleh:
Ayatollah Khomeini
Tokoh tahunan versi Time (Bersama Yuri Andropov)
1980
Digantikan oleh:
Lech Wałęsa
Didahului oleh:
Komputer
Tokoh tahunan versi Time
1983
Digantikan oleh:
Peter Ueberroth
Didahului oleh:
Robert Montgomery
Presiden Persatuan Aktor Film
19471952
Digantikan oleh:
Walter Pidgeon
Didahului oleh:
Howard Keel
Presiden Persatuan Aktor Film
19591960
Digantikan oleh:
George Chandler
Didahului oleh:
Pat Brown
Gubernur California
19671975
Digantikan oleh:
Jerry Brown
Didahului oleh:
Gerald Ford
Nominator Presiden Partai Republik
1980 (menang), 1984 (menang)
Digantikan oleh:
George H. W. Bush
Didahului oleh:
Jimmy Carter
Presiden Amerika Serikat
20 Januari 198120 Januari 1989
Digantikan oleh:
George H. W. Bush
Didahului oleh:
François Mitterrand
Ketua G-8
1983
Digantikan oleh:
Margaret Thatcher

Perang Dingin

Rabu, 07 Juli 2010

Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 19471991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi. Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

Setelah AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.

Sejarah

Latar belakang

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang memengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa. Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaska Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet. Uni Soviet mengalami penguatan otoritas yang cukup berarti setelah Perang Dunia II. Kerjasama diplomatik dengan 52 negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun turut serta dalam Konferensi Paris tahun 1946, untuk membahas nasib negara-negara bekas sekutu Jerman seperti Italia, Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan Finlandia. Amerika Serikat bersama Uni Soviet juga memprakarsai berdirinya PBB pada tahun 1945 bersama dengan kekuatan anti-Fasis lainnya. Namun kemesraan hubungan negara-negara yang tergabung dalam koalisi anti-Fasisme itu tidak bertahan lamam dan semulus yang diharapkan. Pada tahun 1946, Stalin yang mengusung ide “Komunisme Internasional” (Komintern) menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan kebijakan-kebijakan internasional yang agresif. Tuduhan ini dijawab oleh Perdana Menteri Inggris dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunis Timur”, yang akhirnya membelah sistem perpolitikan internasional menjadi dua.

II.1. Periode 1945-1969 Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul antagonisme diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama, adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme. Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai berikut: 1. Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato yang berbicara tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air. Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan tentang kefanatikan Uni Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa yang kemudian disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya untuk mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya. 2. Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah negara adidaya memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan sebagai akibat dari program global negara adidaya yang lain. Misalnya ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para pemimpin AS menilainya sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu pula ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin Uni Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi dunia. Perebutan lingkungan pengaruh diantara dua negara adidaya ini melahirkan sebuah pola yang bipolar. AS dan sekutunya merupakan satu polar, sedangkan di polar (kutub) yang lain muncul Uni Soviet dengan sekutunya. Amerika Serikat dan sekutunya membentuk Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) yang berdiri pada tanggal 4 April 1949 di Washington, AS. Apabila salah satu anggota NATO diserang, maka serangan itu dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Di pihak lain, Uni Soviet dan sekutunya membentuk Pakta Warsawa (Warsawa Pact) pada tanggal 14 Mei 1955 di Praha-Cekoslowakia atas dasar ”Pact of Mutual Assistance and Unified Command”. Di berbagai kawasan pun muncul blok-blok yang memihak salah satu negara adidaya, di Asia Tenggara dibentuk South East Asia Treaty Organization (SEATO) pada tanggal 8 September 1954 di Manila, Philipina . SEATO ditujukan untuk menahan pengaruh komunis di Asia Tenggara, khususnya di Vietnam. Sebagai salah satu organisasi yang berdiri di Asia Tenggara, negara-negara utama di Asia Tenggara malah tidak diikutsertakan di SEATO, anggota-anggotanya yang utama justru negara-negara Blok Barat yang dipimpin oleh AS. Di kawasan Timur Tengah juga dibentuk Organisasi Pertahanan Timur Tengah (Middle Eastern Treaty Organization/METO). Sedangkan Uni Soviet juga menjalin kerjasama dengan RRC pada tahun 1950 untuk menghadapi kemungkinan agresi Jepang sebagai negara di bawah kendali AS. Serta pembentukan Cominform (The Communist Information Bureau) di Beograd, Yugoslavia pada tahun 1947. Di sisi lain, kegiatan spionase juga turut mewarnai Perang Dingin. KGB (Komitet Gusudarstvennoy Bezopasnosti), dinas rahasia Uni Soviet, dan CIA (Central Intelligence Agency), dinas rahasia AS selalu berusaha untuk memperoleh informasi rahasia mengenai segala hal yang menyangkut negara-negara yang berada di bawah pengaruh kedua belah pihak serta informasi-informasi sensitif mengenai lawannya sendiri.

II.2. Periode 1969-1979 Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka, ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai sebuah strategi politik luar negeri, détente dijelaskan Kissinger sebagai upaya menciptakan ”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan dimana kompetitor dapat meregulasi dan menghambat perbedaan diantara mereka dan akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”. Sebagai langkah lebih lanjit, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan untuk memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki 1054 misil.

II.3. Periode 1979-1985 Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom fighters). Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk ancaman serangan pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan yang memuncak antara AS dan Uni Soviet, ternyata masih bisa terjadi perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan 1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320 unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga Perjanjian Pengurangan Senjata-senjata Strategis (Strategic Arms Reduction Treaty/START) pada tahun 1982 yang berisi kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan dengan Amerika Serikat.

Tabel II.1. Perbandingan Persenjataan Nuklir antara AS dan Uni Soviet pada tahun 1983 Jenis Persenjataan Uni Soviet Amerika Serikat Rudal Balistik berpangkalan di darat 1398 1052 Rudal yang dilontarkan dari kapal selam 989 584 Pesawat pengebom berawak dengan rudal 150 376 Multiple Independently Targettable Reentry Vehicles/MIRVS 4872 6774 Kekuatan nuklir medan: Rudal 850 108 Kekuatan nuklir medan: Pesawat pengebom 860 218

Tabel II.2. Perbandingan Senjata Konvensional antara Pakta Warsawa dengan NATO pada tahun 1983 Jenis Persenjataan Pakta Warsawa NATO Tank 45.000 17.000 Senjata Artileri 19.400 9.500 Senjata Anti Pesawat Udara 6.500 6.300 Pelontar Rudal Darat ke Udara 6.300 1.800 Pelontar Rudal Darat ke Darat 1.200 350


II.4. Periode 1985-1991 Pada Maret 1985, MG mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Gorbachev berbeda dengan penguasa-penguasa Uni Soviet sebelumnya, pada tahun 1987 ia berkunjung ke AS untuk mendekatkan keduanya kedalam sebuah forum dialog. Bahkan pada tahun 1988, Persetujuan Genewa dicapai dan pada 15 Februari 1989 seluruh tentara Uni Soviet telah mundur dari Afghanistan. Komitmen Gorbachev semakin terlihat saat Uni Soviet tidak menghanyutkan diri dan mengambil sikap lebih netral dalam Perang Teluk tahun 1990-1991. Bahkan bantuan untuk Kuba yang telah diberikan selama 30 tahun pun dihentikan pada tahun 1991 oleh Gorbachev. Namun kebebasan dan keterbukaan yang dicanangkan oleh Gorbachev menimbulkan reaksi keras dari tokoh-tokoh komunis dalam negeri. Puncaknya terjadi pada Kudeta 19 Agustus 1991 yang didalangi oleh Marsekal Dimitri Yazow (Menteri Pertahanan), Jenderal Vladamir Kruchkov (Kepala KGB), dan Boris Pugo (Menteri Dalam Negeri). Namun ternyata kudeta itu gagal karena mendapat perlawanan dan penolakan dari rakyat Uni Soviet dibawah pimpinan Boris Yeltsin dan Unit Militer Uni Soviet. Sebagai akibat dari kudeta itu; Latvia, Lithuania, Estonia, Georgia, Maldova memisahkan diri dari Uni Soviet. Latvia, Listhuania dan Estonia sendiri berhasil memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada tanggal 6 September 1991. Akhirnya, Gorbachev mengakui bahwa sistem komunis telah gagal di Uni Soviet. Pada akhir 1991, negara Uni Soviet yang telah berumur 74 tahun itupun runtuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa negara yang sekarang termasuk dalam persemakmuran Uni Soviet (Commonwealth of Independent State/CIS). Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.. Bubarnya Uni Soviet ini menandai berakhirnya Perang Dingin dengan kemenangan di pihak AS.


DAFTAR PUSTAKA


_________. Limapuluh Tahun Kemenangan-kemenangan Besar dari Sosialisme. Jakarta: Bagian Penerangan Kedutaan Besar USSR di Indonesia, 1967. Badrika, I Wayan. Sejarah untuk SMA Jilid 3 Kelas XII Program Ilmu Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006. Fahrurodji, A. Rusia Baru Menuju Demokrasi: Pengantar Sejarah dan Latar-belakang Budayanya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005. Hubungan Strategis AS-Uni Soviet. http://theglobalpolitics.com/?p=80 (diakses 8 Maret 2010 pukul 13:20 WIB) LaFeber, Walter. America, Russia, and the Cold War 1945-1990. United States: McGraw-Hill, Inc., 1991. Maarif, Ahmad Syafii. Perang Dingin, Afghanistan, dan Terorisme. http://www.maarifinstitue.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=433 (diakses 8 Maret 2010 pukul 13:42 WIB) Utorodewo, Fedicia N., et al. Bahasa Indonesia, Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2009.

Kejadian yang berhubungan dengan perang dingin

Peserta Perang Dingin

Tim nasional sepak bola Indonesia

Tim nasional sepak bola Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri, menjadi tim Asia pertama yang berpartisipasi di Piala Dunia FIFA pada tahun 1938. Saat itu mereka masih membawa nama Hindia Belanda dan kalah 6-0 dari Hongaria, yang hingga kini menjadi satu-satunya pertandingan mereka di turnamen final Piala Dunia. Indonesia, meski merupakan negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar, tidak termasuk jajaran tim-tim terkuat di AFC.

Di kancah Asia Tenggara sekalipun, Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara Piala AFF (dulu disebut Piala Tiger). Prestasi tertinggi Indonesia hanyalah tempat kedua di tahun 2000, 2002, dan 2005. Di ajang SEA Games pun Indonesia jarang meraih medali emas, yang terakhir diraih tahun 1991.

Di kancah Piala Asia, Indonesia meraih kemenangan pertama pada tahun 2004 di China setelah menaklukkan Qatar 2-1. Yang kedua diraih ketika mengalahkan Bahrain dengan skor yang sama tahun 2007, saat menjadi tuan rumah turnamen bersama Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Dalam kualifikasi ke Piala Dunia 2010, Indonesia tidak mampu lolos ke fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2010 setelah takluk di tangan Suriah dengan agregat 1-11. Tim nasional Indonesia U-23 pun juga mengalami kegagalan di SEA Games ke-24 di Thailand; setelah takluk dari Thailand di pertandingan babak penyisihan grup yang terakhir.

Langsung ke: navigasi, cari
Flag of Indonesia.svg Indonesia
Lambang asosiasi
Julukan Merah Putih
Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
Konfederasi AFC (Asia)
Pelatih Flag of Austria.svg Alfred Riedl
Asisten Pelatih Flag of Indonesia.svg Widodo C. Putro
Kapten Charis Yulianto
Penampilan terbanyak Bambang Pamungkas (64)
Pencetak gol terbanyak Bambang Pamungkas (34)
Stadion kandang Stadion Utama Gelora Bung Karno
Kode FIFA INA
Peringkat FIFA 137
Peringkat FIFA tertinggi 76 (September 1998)
Peringkat FIFA terendah 153 (Desember 2006)
Pertandingan internasional pertama
Flag of the People's Republic of China.svg Cina 2 - 0 Hindia-Belanda Flag of the Netherlands.svg
(Filipina; 5 Mei 1934)
Flag of India.svg India 3 - 0 Indonesia Flag of Indonesia.svg
(India; 4 Mei 1951)
Kemenangan terbesar
Flag of Indonesia.svg Indonesia 13 - 1 Filipina Flag of the Philippines.svg
(Jakarta, Indonesia; 23 Desember 2002)
Kekalahan terbesar
Flag of Denmark.svg Denmark 9 - 0 Indonesia Flag of Indonesia.svg
(Kopenhagen, Denmark; 3 September 1974)
Piala Dunia
Penampilan1 (Pertama kali pada 1938)
Hasil terbaikBabak 1 (1938, sebagai Hindia-Belanda)
Piala Asia
Penampilan4 (Pertama kali pada 1996)
Hasil terbaikBabak 1 (1996, 2000, 2004, 2007)


Kostum

Kostum tim nasional Indonesia tidak hanya merah-putih sebab ada juga putih-putih, biru-putih, dan hijau-putih. Menurut Bob Hippy, yang ikut memperkuat timnas sejak tahun 1962 hingga 1974, kostum Indonesia dengan warna selain merah-putih itu muncul ketika PSSI mempersiapkan dua tim untuk Asian Games IV-1962, Jakarta.

Saat itu ada dua tim yang diasuh pelatih asal Yugoslavia, Toni Pogacnic, yakni PSSI Banteng dan PSSI Garuda. Yang Banteng, yang terdiri dari pemain senior saat itu, seperti M. Zaelan, Djamiat Dalhar, dan Tan Liong Houw, selain menggunakan kostum merah-putih juga punya kostum hijau-putih. Sedangkan tim Garuda, yang antara lain diperkuat Omo, Anjik Ali Nurdin, dan Ipong Silalahi juga dilengkapi kostum biru-putih. Tetapi, setelah terungkap kasus suap yang dikenal dengan "Skandal Senayan", sebelum Asian Games IV-1962, pengurus PSSI hanya membuat satu timnas. Itu sebabnya, di Asian Games IV-1962, PSSI sama sekali tidak mampu berbuat apa-apa karena kemudian kedua tim itu dirombak. Selanjutnya digunakan tim campuran di Asian Games.

Mulyadi (Fan Tek Fong), asisten pelatih klub UMS, yang memperkuat timnas mulai tahun 1964 hingga 1972, menjelaskan bahwa setelah dari era Asian Games, sepanjang perjalanan timnas hingga tahun 1970-an, PSSI hanya mengenal kostum merah-putih dan putih-putih. Begitu juga ketika timnas melakukan perjalanan untuk bertanding di sejumlah negara di Eropa pada tahun 1965. Saat itu setiap kali bermain, kita hanya menggunakan merah-putih dan putih-putih dengan gambar Garuda yang besar di bagian dada hingga ke perut. Seragam hijau-putih kembali digunakan saat mempersiapkan kesebelasan pra-Olimpiade 1976, dan kemudian digunakan pada arena SEA Games XI-1981 Manila. "Begitu juga ketika Indonesia bermain di Thailand, di mana saat itu Indonesia menjadi runner-up Kings Cup 1981," kata Ronny Pattinasarani yang memperkuat PSSI tahun 1970-1985.

Di Piala Asia 2007 yang digelar mulai 8 Juli hingga Minggu 29 Juli, Nike juga telah mendesain kostum tim nasional Indonesia, tetapi kali ini bukan hijau-putih, melainkan putih-hijau. Tentu tetap dengan detail yang sama, seperti Garuda yang selalu bertengger di dada.



Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
 
Kostum kandang
Seragam tim Seragam tim Seragam tim
Seragam tim
Seragam tim
 
Kostum tandang


Sejarah Indonesia di Piala Dunia FIFA

Pemain Hindia Belanda di Piala Dunia 1938
Rekor Penampilan Piala Dunia FIFA
Tahun Babak Poin M S* K GM GK
Flag of Uruguay.svg 1930 Tidak Ikut - - - - - -
Bendera Italia 1934 - - - - - -
Bendera Perancis 1938 Babak 1 (sebagai Hindia Belanda) 1 0 0 1 0 6
Bendera Brasil 1950 Mengundurkan diri - - - - - -
Bendera Swiss 1954 Tidak ikut - - - - - -
Bendera Swedia 1958 Mengundurkan diri selama kualifikasi - - - - - -
Bendera Chili 1962 'Mengundurkan diri - - - - - -
Bendera Inggris 1966 Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Bendera Meksiko 1970 - - - - - -
Bendera Jerman Barat 1974 hingga
Bendera Afrika Selatan 2010
Tidak lolos kualifikasi Asia - - - - - -
Total
Terbaik: Babak Pertama
1 0 0 0 0 6

Sejarah tim di Piala Asia

Tahun Hasil Poin M S K GM GK
Bendera Hong Kong 1956 hingga Bendera Israel 1964 Tidak ikut - - - - - -
Bendera Iran 1968 hingga Bendera Jepang 1992 Tidak lolos kualifikasi - - - - - -
Bendera Uni Emirat Arab 1996 Babak 1 3 0 1 2 4 8
Bendera Lebanon 2000 Babak 1 3 0 1 2 0 7
Bendera Republik Rakyat Cina 2004 Babak 1 3 1 0 2 3 9
Bendera IndonesiaBendera MalaysiaBendera ThailandBendera Vietnam 2007 Babak 1 3 1 0 2 3 4
Flag of Qatar.svg 2011 Tidak lolos kualifikasi - - - -
Total
Best: Babak 1
8 2 2 8 10 28

Sejarah tim di Kejuaraan Sepak Bola ASEAN (dulu Tiger Cup)

Stadion


Stadion yang hampir selalu dipakai untuk pertandingan tim nasional Indonesia adalah Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Kapasitas stadion ini adalah 88.083 penonton. Akan tetapi, stadion ini dapat menampung hingga 105.000 penonton. Hingga sekarang, stadion ini merupakan yang terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara, serta 10 terbesar di dunia.

Stadion di Indonesia

Ada 15 stadion di Indonesia yang memiliki kapasitas lebih dari 25.000 penonton.

#↓ Nama Stadion↓ Kapasitas↓ Lokasi↓ Tim Tuan Rumah↓
1 Stadion Gelora Bung Karno 88,306[1] Jakarta some Indonesia national football team, and Persija Jakarta matches
2 Stadion Palaran 60,000 Samarinda none; Stadion Utama Pekan Olahraga Nasional XVII
4= Stadion Jakabaring 40,000 Palembang Sriwijaya FC
4= Stadion Jalak Harupat Soreang 40,000 Bandung Persikab
4= Stadion Harapan Bangsa 40,000 Banda Aceh Persiraja Banda Aceh
6 Stadion Delta 35,000 Sidoarjo Deltras Sidoarjo
6 Stadion Kudunga 35,000 Tenggarong Mitra Kukar
6 Stadion Manahan 35,000 Surakarta Persis Solo
6 Stadion Sultan Agung 35,000 Bantul Persiba Bantul
7= Stadion Maguwoharjo 30,000 Sleman PSS Sleman
7= Stadion Kanjuruhan 30,000 Malang Arema Malang
7= Stadion Gajayana 30,000 Malang Persema Malang
7= Stadion Gelora 10 November 30,000 Surabaya Persebaya Surabaya
7= Stadion Mattoangin 30,000 Makassar PSM Makassar
7= Stadion Mandala 30,000 Jayapura Persipura Jayapura
12= Stadion Kapten i Wayan Dipta 25,000 Gianyar Bali Persegi FC
12= Stadion Mandala Krida 25,000 Yogyakarta PSIM Yogyakarta
12= Stadion Benteng 25,000 Tangerang Persikota Tangerang & Persita Tangerang
12= Stadion Pajajaran 25,000 Bogor PSB Bogor
12= Stadion Petrokimia 25,000 Gresik Gresik United
13 Stadion Teladan 20,000 Medan [[PSMS Medan]

Susunan Tim Nasional Senior

Tim utama

Pelatih: Alfred Riedl Flag of Austria.svg

No. Pos. Nama Tanggal lahir (Usia) Penampilan Klub
1 GK Markus Haris Maulana 14 Maret 1981 14 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
12 GK Feri Rotinsulu 28 Desember 1982 5 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC
82 GK Danang Jarwo Wihadmoko 5 April 1982 24 Flag of Indonesia.svg Persijap Jepara
23 GK M. Yasir 13 Januari 1985 0 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta

2 DF Djayusman Triasdi 22 Agustus 1987 1 Flag of Indonesia.svg Persebaya Surabaya
3 DF Erol Iba 6 Agustus 1979 9 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
4 DF Ricardo Salampessy 18 Februari 1984 12 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
5 DF Maman Abdurachman 12 Mei 1982 10 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
6 DF Charis Yulianto 11 Juli 1978 16 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC
14 DF Ismed Sofyan 28 Agustus 1979 41 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta
23 DF M. Ridwan 8 Juli 1980 12 Flag of Indonesia.svg Pelita Jaya
25 DF Isnan Ali 15 September 1979 16 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC
30 DF Nova Arianto 4 November 1978 11 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
50 DF Christian Warobai 12 Juli 1984 6 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC

8 MF Eka Ramdani 18 Juni 1984 15 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
11 MF Ponaryo Astaman 25 September 1979 40 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC
15 MF Firman Utina 15 Desember 1981 25 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta
16 MF Syamsul Bachri 9 Februari 1983 15 Flag of Indonesia.svg PSM Makassar
17 MF M. Ilham 22 Januari 1981 8 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta
18 DF Taufiq 29 November 1986 0 Flag of Indonesia.svg Persebaya Surabaya
19 MF Arif Suyono 3 Januari 1984 7 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC
22 MF M. Nasuha 14 September 1984 6 Flag of Indonesia.svg Sriwijaya FC
24 MF Hariono 2 Oktober 1985 7 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
27 MF Ian Louis Kabes 13 Mei 1986 5 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura

7 FW Boaz Salossa 1 Maret 1986 23 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
9 FW Yongki Ari Wibowo 17 Juli 1987 0 Flag of Indonesia.svg Persik Kediri
10 FW Andik Vermansyah 23 November 1991 0 Flag of Indonesia.svg Persebaya Surabaya
13 FW Budi Sudarsono 19 September 1979 29 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
20 FW Bambang Pamungkas 10 Juni 1980 46 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta
26 FW Saktiawan Sinaga 18 Februari 1982 11 Flag of Indonesia.svg Persik Kediri

Susunan tim nasional saat ini [1]

Susunan Tim Nasional U-23

Tim utama

Pelatih: Alfred Riedl Flag of Austria.svg

No. Pos. Nama Tanggal lahir (Usia) Penampilan Klub
1 GK Kurnia Meiga Hermansyah 7 Mei 1990 4 Flag of Indonesia.svg Arema Indonesia
12 GK Johan Angga Kesuma 29 Desember 1989 0 Flag of Indonesia.svg Persijap Jepara
23 GK Frenky Irawan 8 Desember 1986 4 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta

4 DF Wildansyah 2 Januari 1987 0 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
5 DF Djayusman Triasdi 22 Agustus 1989 5 Flag of Indonesia.svg Persebaya Surabaya
6 DF David Laly 6 November 1991 0 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
13 DF Achmad Jufriyanto 7 Februari 1987 12 Flag of Indonesia.svg Pelita Jaya
14 DF Irfan Raditya 11 Juni 1988 0 Flag of Indonesia.svg Arema Indonesia
21 DF Elvis Nelson Anes 28 Maret 1988 0 Flag of Indonesia.svg Persija Jakarta

8 MF Egi Melgiansyah 4 September 1990 15 Flag of Indonesia.svg Pelita Jaya
16 DF Munadi 24 Januari 1989 0 Flag of Indonesia.svg Persib Bandung
17 MF Ian Louis Kabes 13 Mei 1986 17 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
19 MF Imanuel Wanggai 23 Februari 1988 12 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
25 MF Dendi Santoso 12 Februari 1986 0 Flag of Indonesia.svg Arema Indonesia

3 FW Andik Vermansyah 23 November 1991 0 Flag of Indonesia.svg Persebaya Surabaya
7 FW Boaz Salossa 1 Maret 1986 23 Flag of Indonesia.svg Persipura Jayapura
9 FW Gery Setia Adi 20 Desember 1988 8 Flag of Indonesia.svg Arema Indonesia
10 FW Jajang Mulyana 23 Oktober 1988 9 Flag of Indonesia.svg Pelita Jaya
19 FW Dede Hugo Kunarko 4 Desember 1987 0 Flag of Indonesia.svg PSBI Blitar
25 FW Harmoko 6 Maret 1989 0 Flag of Indonesia.svg Persema Malang

Susunan Tim Nasional U-19

Tim utama

Pelatih: Cesar Payovich Perez Flag of Uruguay.svg

No. Pos. Nama Tanggal lahir (Usia) Penampilan Klub
1 GK Aris Wahyu Nugroho 9 Januari 1994 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
12 GK Tri Windu Anggono 27 Agustus 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
23 GK Yoewanto Stya Beny 2 April 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia

2 DF Yericho Christiantoko 13 Januari 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
5 DF Imam Agus Faizal 6 Februari 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
4 DF Alfin Ismail Tuasalamony 12 November 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
6 DF Ferdiansyah 27 Februari 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
14 DF Taji Prasetio 1 Agustus 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
20 DF Reffa Arvindo Badherun Money 20 Januari 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
27 DF Sedek Sanaky 5 April 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
30 DF Manahati Lestusen 13 Desember 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia

3 MF Feri Firmansyah 20 Mei 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
7 MF Abdul Rahman Lestaluhu 21 Agustus 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
8 MF Ridwan Awaludin 10 Oktober 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
15 MF Mochammad Zainal Haq 4 April 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
16 MF Rizky Ahmad Sanjaya Pellu 25 Juli 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
18 MF Rinaldi Gunapradiptha 20 Mei 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
21 MF Vava Mario Yagalo 20 April 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
29 MF M. Arsyad 21 April 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia

9 FW Yandi Sofyan 25 Mei 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
10 FW Syamsir Alam 5 Juli 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
11 FW Alan Martha 21 Juli 1992 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
19 FW Novri Setiawan 10 November 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia
20 FW Achmad Resal Octavian 5 Oktober 1993 0 Flag of Uruguay.svg S.A.D Indonesia

Daftar pelatih Timnas Indonesia

Period Coach
1938 Flag of the Netherlands.svg Johannes Christoffel van Mastenbroek
1951-1953 Flag of Singapore.svg Choo Seng Quee
1954-1964 Flag of SFR Yugoslavia.svg Antun Pogačnik
1966-1970 Flag of Indonesia.svg E.A. Mangindaan
1970 Flag of Indonesia.svg Endang Witarsa
1971-1972 Flag of Turkey.svg Yusuf Balik
1972-1974 Flag of Indonesia.svg Suwardi Arland
1974-1975 Flag of Indonesia.svg Aang Witarsa
1975-1976 Flag of the Netherlands.svg Wiel Coerver
1976-1978 Flag of Indonesia.svg Suwardi Arland
1978-1979 Flag of the Netherlands.svg Frans Van Balkom
1979-1980 Flag of Poland.svg Marek Janota
1980-1981 Flag of Germany.svg Bernd Fischer
1981-1982 Flag of Indonesia.svg Harry Tjong
1982-1983 Flag of Indonesia.svg Sinyo Aliandoe
1983-1984 Flag of Indonesia.svg M. Basri, Iswadi Idris dan Abdul Kadir
1985-1987 Flag of Indonesia.svg Bertje Matulapelwa
1987 Flag of Indonesia.svg Sinyo Aliandoe
1987-1991 Flag of Russia.svg Anatoli Polosin
1991-1993 Flag of SFR Yugoslavia.svg Ivan Toplak
1993-1995 Flag of Italy.svg Romano Mattè
1995-1996 Flag of Indonesia.svg Danurwindo
1996-1997 Flag of the Netherlands.svg Henk Wullems
1998 Flag of Indonesia.svg Sudibyo
1999 Flag of Germany.svg Bernard Schum
1999-2000 Flag of Indonesia.svg Nandar Iskandar
2000-2001 Flag of Indonesia.svg Benny Dollo
2002-2004 Flag of Bulgaria.svg Ivan Venkov Kolev
2004-2007 Flag of England.svg Peter Withe
2007 Flag of Bulgaria.svg Ivan Venkov Kolev
2008-2010 Flag of Indonesia.svg Benny Dollo
2010- Flag of Austria.svg Alfred Riedl

Pemain terkenal

 
 
 
 
Copyright © Ardhana Selokarto